[Artikel ini disponsori oleh Goo.N]
Beberapa waktu belakangan ini saya lihat di timeline media sosial saya banyak ibu yang membahas soal popok (diaper). Gemasnya, tidak sedikit dari mereka yang kemudian berdebat soal popok apa yang lebih baik dipakai bayi.
Beberapa waktu belakangan ini saya lihat di timeline media sosial saya banyak ibu yang membahas soal popok (diaper). Gemasnya, tidak sedikit dari mereka yang kemudian berdebat soal popok apa yang lebih baik dipakai bayi.
Sebenarnya tidak mengherankan bagi saya (dan mungkin kamu) kalau melihat ibu-ibu membahas sesuatu kemudian berujung pada perdebatan, hehehe, karena setiap ibu punya alasan berdasarkan keyakinannya masing-masing soal apa yang terbaik untuk bayinya sehingga mungkin merasa itu juga terbaik untuk bayi lain.
Nah, yang kasihan adalah calon-calon ibu atau ibu-ibu baru yang belum punya pengalaman sama sekali soal popok. Alih-alih mendapatkan informasi yang bisa membantu, calon-calon ibu atau ibu-ibu baru ini justru dibuat bingung dengan perdebatan yang terjadi.
Oleh karena itu, yuk kita bahas!
Popok apa yang lebih baik dipakai oleh bayi? Popok kain (cloth diaper) atau popok sekali pakai (disposable diaper)?
Dilihat dari segi kesehatan, tidak ada perbedaan yang mencolok antara popok kain dan popok sekali pakai karena intinya bukan di popoknya tapi seberapa sering orang tua mengganti popok bayinya dan seberapa bersih orang tua membersihkan kelamin dan bokong bayinya. Khususnya untuk popok sekali pakai, sejauh ini para ahli tidak melihat adanya masalah kesehatan jangka panjang mengingat adanya kemungkinan penggunaan bahan kimia dalam produksi popok sekali pakai.
Popok apa yang lebih baik dipakai oleh bayi? Popok kain (cloth diaper) atau popok sekali pakai (disposable diaper)?
Dilihat dari segi kesehatan, tidak ada perbedaan yang mencolok antara popok kain dan popok sekali pakai karena intinya bukan di popoknya tapi seberapa sering orang tua mengganti popok bayinya dan seberapa bersih orang tua membersihkan kelamin dan bokong bayinya. Khususnya untuk popok sekali pakai, sejauh ini para ahli tidak melihat adanya masalah kesehatan jangka panjang mengingat adanya kemungkinan penggunaan bahan kimia dalam produksi popok sekali pakai.
Seberapa sering sebaiknya orang tua mengganti popok bayi?
Untuk bayi baru lahir (newborn), sebaiknya, ganti popok setiap 2-3 jam sekali. Sedangkan untuk bayi yang usianya lebih besar dapat diganti setiap 3-4 jam sekali. Penuh maupun tidak penuh popoknya. Jika bayi buang air besar, segera ganti popoknya.
Baca juga : Mau Bayi Tidur Nyenyak Di Malam Hari? Ini Yang Saya Lakukan
Apa saja hal yang perlu diperhatikan ketika membersihkan kelamin dan bokong bayi?
- Bersihkan kelamin dan bokong bayi dengan air bersih atau tisu pembersih khusus bayi (hindari tisu pembersih yang mengandung alkohol dan atau wewangian). Bisa juga dengan menggunakan lap atau kain bersih. Jika menggunakan sabun, gunakan sabun khusus bayi sedikit saja dan bilas hingga bersih.
- Untuk bayi laki-laki, bersihkan lipatan-lipatan kulit di sekitar penis dan testis tapi jangan pernah menarik kulit luarnya.
- Untuk bayi perempuan, lakukan pembersihan dari arah depan ke belakang secara satu arah (jangan bolak balik) karena jika pembersihan dilakukan dari belakang ke depan maka kotoran dan kuman dari anus bisa terbawa masuk ke dalam vagina dan ini bisa menimbulkan masalah kesehatan. Selain itu, tidak perlu membersihkan hingga bagian dalam vagina karena vagina memiliki kemampuan membersihkan dirinya sendiri.
- Setelah dibersihkan, keringkan kelamin dan bokong bayi menggunakan tisu khusus bayi, lap atau kain yang bersih dan kering.
Nah, kalau dari segi kesehatan tidak ada perbedaan yang mencolok, lantas apa yang diperdebatkan?
Ada 3 hal yang saya catat :
Popok apa yang lebih baik untuk mengurangi risiko terjadinya ruam popok?
Dalam hal ini, tidak ada keputusan yang jelas apakah popok kain atau popok sekali pakai yang lebih baik untuk mengurangi risiko terjadinya ruam popok karena ruam popok dapat terjadi atas dasar berbagai sebab. Di antaranya adalah gesekan kulit dengan popok, popok yang sudah terisi urin dan atau feses tidak segera diganti (lembab), jamur, bakteri dan reaksi alergi.
Kebanyakan ahli berpendapat bahwa popok sekali pakai dapat mengurangi risiko terjadinya ruam popok karena popok sekali pakai dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat membuat permukaan popok tetap kering. Sedangkan popok kain tidak dilengkapi dengan fitur-fitur tersebut sehingga popok lebih mudah basah dan lembab.
Walau begitu, orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain tetap dapat mengurangi risiko terjadinya ruam popok dengan cara meminimalkan jumlah waktu kontak antara kelamin dan bokong bayi dengan urin dan atau feses yang artinya orang tua harus rutin dan segera mengganti popok bayi apabila popok terisi urin dan atau feses.
Selain itu, ruam popok juga dapat dicegah dengan cara :
Kebanyakan ahli berpendapat bahwa popok sekali pakai dapat mengurangi risiko terjadinya ruam popok karena popok sekali pakai dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat membuat permukaan popok tetap kering. Sedangkan popok kain tidak dilengkapi dengan fitur-fitur tersebut sehingga popok lebih mudah basah dan lembab.
Walau begitu, orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain tetap dapat mengurangi risiko terjadinya ruam popok dengan cara meminimalkan jumlah waktu kontak antara kelamin dan bokong bayi dengan urin dan atau feses yang artinya orang tua harus rutin dan segera mengganti popok bayi apabila popok terisi urin dan atau feses.
Selain itu, ruam popok juga dapat dicegah dengan cara :
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran dan perpindahan kotoran dan kuman.
- Memastikan kulit bayi benar-benar bersih dan kering sebelum memakaikan popok yang baru.
- Menggunakan krim anti ruam sebelum memakaikan popok.
- Jika menggunakan popok kain, pilihlah popok yang berbahan lembut. Saat mencuci popok, pisahkan popok dengan pakaian lain dan cuci popok dengan menggunakan deterjen khusus pakaian bayi (sebaiknya tidak menggunakan pelembut atau pewangi pakaian).
- Jika menggunakan popok sekali pakai, pilihlah popok yang mempunyai fitur pee lock system yang dapat menyerap urine secara maksimal dan menguncinya agar tidak kembali ke permukaan sehingga permukaan popok tetap kering, fitur pee sign yang memudahkan orang tua untuk mengetahui kapan popok harus diganti dan fitur lapisan bergelombang atau berpori (breathable layer) sehingga tidak semua permukaan popok menempel pada kulit bayi.
- Sesuaikan ukuran popok dengan berat badan bayi. Berat badan bayi akan mempengaruhi banyaknya jumlah urin dan feses bayi. Jika ukuran popok bayi tidak sesuai dengan berat badan bayi maka popok tidak dapat menampung urin dan feses yang dikeluarkan bayi. Selain itu, berat badan bayi akan mempengaruhi lingkar perut dan lingkar paha bayi.
Popok apa yang lebih hemat?
Popok kain dan popok sekali pakai sama-sama bisa membuat orang tua tidak hemat. Hanya saja dengan jalur yang berbeda.
Dari segi biaya untuk pembelian popok, popok kain memang lebih hemat dibandingkan dengan popok sekali pakai karena popok kain dapat dicuci dan dipakai lagi berulang kali. Selain itu, popok kain dapat disimpan untuk digunakan oleh anak kedua dan seterusnya sehingga dapat meminimalisir biaya perlengkapan bayi di masa yang akan datang. Tapi, popok kain memerlukan air, deterjen dan listrik untuk proses pencuciannya. Jika orang tua tidak bijak menggunakan air, deterjen dan listrik maka biaya yang sudah bisa dihemat dari pembelian popok tadi justru dapat bertambah untuk biaya air, deterjen dan listrik yang berlebihan. Sedangkan dari segi tenaga dan waktu, popok sekali pakai tentu lebih hemat dibandingkan dengan popok kain karena tidak perlu dicuci. Terlebih lagi jika musim hujan tiba.
Sebagai salah satu solusi berhemat, orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain perlu bijak dalam menggunakan air, deterjen dan listrik saat proses pencucian popok. Sedangkan orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok sekali pakai dapat memanfaatkan promo atau diskon yang diadakan oleh produsen atau penjual popok sekali pakai agar bisa berhemat.
Popok apa yang lebih ramah lingkungan?
Popok kain dan popok sekali pakai sama-sama bisa membuat orang tua tidak hemat. Hanya saja dengan jalur yang berbeda.
Dari segi biaya untuk pembelian popok, popok kain memang lebih hemat dibandingkan dengan popok sekali pakai karena popok kain dapat dicuci dan dipakai lagi berulang kali. Selain itu, popok kain dapat disimpan untuk digunakan oleh anak kedua dan seterusnya sehingga dapat meminimalisir biaya perlengkapan bayi di masa yang akan datang. Tapi, popok kain memerlukan air, deterjen dan listrik untuk proses pencuciannya. Jika orang tua tidak bijak menggunakan air, deterjen dan listrik maka biaya yang sudah bisa dihemat dari pembelian popok tadi justru dapat bertambah untuk biaya air, deterjen dan listrik yang berlebihan. Sedangkan dari segi tenaga dan waktu, popok sekali pakai tentu lebih hemat dibandingkan dengan popok kain karena tidak perlu dicuci. Terlebih lagi jika musim hujan tiba.
Sebagai salah satu solusi berhemat, orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain perlu bijak dalam menggunakan air, deterjen dan listrik saat proses pencucian popok. Sedangkan orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok sekali pakai dapat memanfaatkan promo atau diskon yang diadakan oleh produsen atau penjual popok sekali pakai agar bisa berhemat.
Popok kain dan popok sekali pakai sama-sama mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan. Hanya saja dengan jalur yang berbeda.
Popok kain menghabiskan lebih banyak air, deterjen dan listrik untuk proses pencuciannya dan air hasil pencuciannya pun bisa menjadi limbah bagi lingkungan. Sedangkan popok sekali pakai membutuhkan lebih banyak bahan baku dalam produksinya dan menghasilkan lebih banyak sampah.
Walau begitu, orang tua yang peduli terhadap lingkungan tetap bisa go green kok... Jika orang tua memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain, pilihlah popok kain yang terbuat dari katun organik. Sedangkan jika orangtua memutuskan untuk memakaikan bayinya popok sekali pakai, pilihlah popok sekali pakai yang tidak mengandung chlorin sehingga akan mengurangi bahaya racun dioxin (chlorin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih).
Popok kain menghabiskan lebih banyak air, deterjen dan listrik untuk proses pencuciannya dan air hasil pencuciannya pun bisa menjadi limbah bagi lingkungan. Sedangkan popok sekali pakai membutuhkan lebih banyak bahan baku dalam produksinya dan menghasilkan lebih banyak sampah.
Walau begitu, orang tua yang peduli terhadap lingkungan tetap bisa go green kok... Jika orang tua memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain, pilihlah popok kain yang terbuat dari katun organik. Sedangkan jika orangtua memutuskan untuk memakaikan bayinya popok sekali pakai, pilihlah popok sekali pakai yang tidak mengandung chlorin sehingga akan mengurangi bahaya racun dioxin (chlorin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih).
Kalau kamu mau bertanya atau berbagi pengalaman, kolom komentar saya terbuka ya ;)
Anakku dulu pakai popok kain, mba. Kalau bepergian baru pakai popok sekali pakai. Popok kain beda Ama clodi kan, mba?
ReplyDeletePopok kain itu ya bahasa Indonesianya clodi atau cloth diaper, Mbak ^^
Deleteaku pernah pakaikan GOOn ke aanakku, popoknya nyaman untuk anak, ibu jadi bahagia, tapi harganya muahaaal
ReplyDeleteWah! Samaan dong, Mbak :) Menurut aku, worth the price ya mengingat fitur-fitur popok Goon yg lengkap, sesuai dengan kebutuhan dan kualitasnya tinggi. Selain mahal atau murah itu relatif, hehehe ^^
DeleteAnakku sampe sekarang pake pospak. Alhamdulillah ga pernah ruam. Betul, yang penting kebersihannya aja dijaga :)
ReplyDeleteAnakku pun, Mbak. Alhamdulillah ngga pernah ruam juga walau ngga pakai krim anti ruam. Padahal anakku ada bakat alergi. Memang semua balik lagi ke menjaga kebersihan :)
Deletesaya pakai pospak aja kalu new born awal dulu pakai yg kain.
ReplyDeleteAnakku pakai popok sekali pakai mb, karena aku ibu pekerja jadi lebih efisien. Alhmdulillah nyaman2
ReplyDeleteBener juga ya apapun pilihannya harus jaga kebersihan dan kenyamanan si anak jg
TFS mb dan salam kenal
Hai, Mbak. Salam kenal juga. Iya, memang intinya adalah menjaga kebersihan. Jenis popok apa yg dipilih, kembali lagi ke kebutuhan dan kenyamanan ibu dan anaknya. Terima kasih ya Mbak sudah mampir dan baca :)
DeleteKemarin-kemarin sempat kepikiran makai clodi tapi nggak kebeli juga. Akhirnya sampai sekarang pakai pospak dede bayinya
ReplyDeleteYg penting bayinya pakai popok ya, hehehe ^^
DeleteAku juga make clodi siang, malem baru deh pospak. Tp klo musim hujan kepaksa pake pospak juga sih, lama keeingnya
ReplyDeleteBanyak juga yg seperti itu, Mbak. Menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan :)
DeleteSemua punya kelebihan dan kekurangan ya, tinggal kitanya aja yang mengkondisikan. Info keren nih mbk, tambah ilmu bagi saya yang masih belum punya baby
ReplyDeleteAlhamdulillah tulisan saya bisa bermanfaat. Terima kasih ya, Mbak, sudah mampir dan baca :)
DeleteDulu waktu kecil, anak saya pakai popok yang sekali pakai aja mbak,ibu pekerja seperti saya,mau nya yang simple aja,biar gak terlalu repot.
ReplyDeleteIya, Mbak, biar bisa mengerjakan hal yg lain juga ya :)
DeleteWah, thanks infonya mba. Saya salah satu calon ibu baru yg masih bingung ntar pilih pake apa buat baby saya. Hihihi
ReplyDeleteSemoga tulisan saya bisa membantu supaya Mbaknya ngga bingung lagi ya :)
DeleteDuh ga sanggup klo pake popok kain,apalagi newborn pipisnya sering,jadi uda paling bener popok sekali pakai lah. Tp harus yg oke juga yaa.. Biar ga rash
ReplyDeleteIya, Put. Menyesuaikan dengan kesanggupan masing-masing ya. Benar juga, kalau memilih untuk memakaikan popok sekali pakai, orang tua jangan sampai salah pilih popok. Harus pilih popok sekali pakai yg oke :)
DeleteTerima kasih banyak atas sharingnya mba.
ReplyDeleteSama-sama terima kasih sudah mampir dan baca, Mbak :)
DeleteAnakku dari babyborn terbiasa pake pospak.. Sing penting fungsinya sama ya mba XD
ReplyDeleteBetul, Mbak. Yg penting anaknya pakai popok, hehehe ^^
Deletesip infonya. kebetulan banget aku calon ibu bentar lagi lahiran hehe..
ReplyDeleteWah! Semoga semua lancar ya dan semoga tulisan saya bermanfaat :)
Deletesaya pun netral thd perdebatan penggunaan popok.. siang pakai clodi, malam atau bepergian pakai pospak, disesuaikan pd kebutuhan :-)
ReplyDeleteBetul, Mbak. Disesuaikan pada kebutuhan aja nyamannya gimana :)
Deletemakasih sharingnya, dulu jaman anakku masih bayi sih belum ada popok sekali pakai
ReplyDeleteWaaahh... Sudah lama banget dong ya, hihihi ^^
Deletehai mba Din, awal2 baby lahir sempet pakein popok kain, tapi karena kadang capek banget mikirin cucian... jadinya beralih ke popok sekali pakai..tapi ketika anak sudah bisa berjalan sendiri dan komunikasi, aku alihkan lagi pakai popok kain khusus siang harinya, malamnya tetap popok sekali pakai..
ReplyDeleteHai, Anin. Pemakaiannya disesuaikan dengan kenyamanan ya :)
Deleteterakhir sih ak upakai popok yg bisa icuci untuk siang, malamnya pakai diaper. itu 6 th lalu hehehe
ReplyDeleteBanyak juga yg seperti itu, Mbak :)
DeleteMba dinni. Waktu bintang dulu sempat pakai clody tapi ya ga nyampe sebulan coz emaknya capek sendiri karena bukan tipikal mak2 telaten. Alasan utama pakai pospak ya praktis. Apalagi sekarang banyak pilihan ya mba pospaknya. Gambarnya cakep ih
ReplyDeleteHappy Mom Happy Baby ya, Mbak ^^
DeleteWah lengkap pe pmbhsannya nggak galau lg soal popok
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau tulisanku bisa membantu :)
DeleteAku pakai keduanya sesuai kebutuhan
ReplyDeleteSip! :)
DeleteKeponakan yg kuasuh ini pake popok sekali pakai terus. Untungnya ga pernah ruam karena dipakein baby oil.
ReplyDeleteBoleh coba Goon nih
Saya izin share ya mbak
ReplyDeletemakasi mba ulasannya, saya pakai dua2nya. popok clody dan diapers. dan memang banyak pertimbangannya
ReplyDeleteTerimakasih infonya, sukses terus,.
ReplyDelete