Lebih Baik Popok Kain Atau Popok Sekali Pakai?

March 22, 2017
lebih-baik-popok-kain-atau-popok-sekali-pakai

[Artikel ini disponsori oleh Goo.N]

Beberapa waktu belakangan ini saya lihat di timeline media sosial saya banyak ibu yang membahas soal popok (diaper). Gemasnya, tidak sedikit dari mereka yang kemudian berdebat soal popok apa yang lebih baik dipakai bayi.

Sebenarnya tidak mengherankan bagi saya (dan mungkin kamu) kalau melihat ibu-ibu membahas sesuatu kemudian berujung pada perdebatan, hehehe, karena setiap ibu punya alasan berdasarkan keyakinannya masing-masing soal apa yang terbaik untuk bayinya sehingga mungkin merasa itu juga terbaik untuk bayi lain.

Nah, yang kasihan adalah calon-calon ibu atau ibu-ibu baru yang belum punya pengalaman sama sekali soal popok. Alih-alih mendapatkan informasi yang bisa membantu, calon-calon ibu atau ibu-ibu baru ini justru dibuat bingung dengan perdebatan yang terjadi.

Oleh karena itu, yuk kita bahas!

Popok apa yang lebih baik dipakai oleh bayi? Popok kain (cloth diaper) atau popok sekali pakai (disposable diaper)?

Dilihat dari segi kesehatan, tidak ada perbedaan yang mencolok antara popok kain dan popok sekali pakai karena intinya bukan di popoknya tapi seberapa sering orang tua mengganti popok bayinya dan seberapa bersih orang tua membersihkan kelamin dan bokong bayinya. Khususnya untuk popok sekali pakai, sejauh ini para ahli tidak melihat adanya masalah kesehatan jangka panjang mengingat adanya kemungkinan penggunaan bahan kimia dalam produksi popok sekali pakai. 

Seberapa sering sebaiknya orang tua mengganti popok bayi?

Untuk bayi baru lahir (newborn), sebaiknya, ganti popok setiap 2-3 jam sekali. Sedangkan untuk bayi yang usianya lebih besar dapat diganti setiap 3-4 jam sekali. Penuh maupun tidak penuh popoknya. Jika bayi buang air besar, segera ganti popoknya.

Baca juga : Mau Bayi Tidur Nyenyak Di Malam Hari? Ini Yang Saya Lakukan

Apa saja hal yang perlu diperhatikan ketika membersihkan kelamin dan bokong bayi? 
  • Bersihkan kelamin dan bokong bayi dengan air bersih atau tisu pembersih khusus bayi (hindari tisu pembersih yang mengandung alkohol dan atau wewangian). Bisa juga dengan menggunakan lap atau kain bersih. Jika menggunakan sabun, gunakan sabun khusus bayi sedikit saja dan bilas hingga bersih.
  • Untuk bayi laki-laki, bersihkan lipatan-lipatan kulit di sekitar penis dan testis tapi jangan pernah menarik kulit luarnya.
  • Untuk bayi perempuan, lakukan pembersihan dari arah depan ke belakang secara satu arah (jangan bolak balik) karena jika pembersihan dilakukan dari belakang ke depan maka kotoran dan kuman dari anus bisa terbawa masuk ke dalam vagina dan ini bisa menimbulkan masalah kesehatan. Selain itu, tidak perlu membersihkan hingga bagian dalam vagina karena vagina memiliki kemampuan membersihkan dirinya sendiri.
  • Setelah dibersihkan, keringkan kelamin dan bokong bayi menggunakan tisu khusus bayi, lap atau kain yang bersih dan kering.

lebih-baik-popok-kain-atau-popok-sekali-pakai

Nah, kalau dari segi kesehatan tidak ada perbedaan yang mencolok, lantas apa yang diperdebatkan?

Ada 3 hal yang saya catat :

Popok apa yang lebih baik untuk mengurangi risiko terjadinya ruam popok?

Dalam hal ini, tidak ada keputusan yang jelas apakah popok kain atau popok sekali pakai yang lebih baik untuk mengurangi risiko terjadinya ruam popok karena ruam popok dapat terjadi atas dasar berbagai sebab. Di antaranya adalah gesekan kulit dengan popok, popok yang sudah terisi urin dan atau feses tidak segera diganti (lembab), jamur, bakteri dan reaksi alergi.

Kebanyakan ahli berpendapat bahwa popok sekali pakai dapat mengurangi risiko terjadinya ruam popok karena popok sekali pakai dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat membuat permukaan popok tetap kering. Sedangkan popok kain tidak dilengkapi dengan fitur-fitur tersebut sehingga popok lebih mudah basah dan lembab.

Walau begitu, orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain tetap dapat mengurangi risiko terjadinya ruam popok dengan cara meminimalkan jumlah waktu kontak antara kelamin dan bokong bayi dengan urin dan atau feses yang artinya orang tua harus rutin dan segera mengganti popok bayi apabila popok terisi urin dan atau feses.

Selain itu, ruam popok juga dapat dicegah dengan cara :
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran dan perpindahan kotoran dan kuman.
  • Memastikan kulit bayi benar-benar bersih dan kering sebelum memakaikan popok yang baru.
  • Menggunakan krim anti ruam sebelum memakaikan popok.
  • Jika menggunakan popok kain, pilihlah popok yang berbahan lembut. Saat mencuci popok, pisahkan popok dengan pakaian lain dan cuci popok dengan menggunakan deterjen khusus pakaian bayi (sebaiknya tidak menggunakan pelembut atau pewangi pakaian).
  • Jika menggunakan popok sekali pakai, pilihlah popok yang mempunyai fitur pee lock system yang dapat menyerap urine secara maksimal dan menguncinya agar tidak kembali ke permukaan sehingga permukaan popok tetap kering, fitur pee sign yang memudahkan orang tua untuk mengetahui kapan popok harus diganti dan fitur lapisan bergelombang atau berpori (breathable layer) sehingga tidak semua permukaan popok menempel pada kulit bayi. 
  • Sesuaikan ukuran popok dengan berat badan bayi. Berat badan bayi akan mempengaruhi banyaknya jumlah urin dan feses bayi. Jika ukuran popok bayi tidak sesuai dengan berat badan bayi maka popok tidak dapat menampung urin dan feses yang dikeluarkan bayi. Selain itu, berat badan bayi akan mempengaruhi lingkar perut dan lingkar paha bayi. 
Popok apa yang lebih hemat?

Popok kain dan popok sekali pakai sama-sama bisa membuat orang tua tidak hemat. Hanya saja dengan jalur yang berbeda.

Dari segi biaya untuk pembelian popok, popok kain memang lebih hemat dibandingkan dengan popok sekali pakai karena popok kain dapat dicuci dan dipakai lagi berulang kali. Selain itu, popok kain dapat disimpan untuk digunakan oleh anak kedua dan seterusnya sehingga dapat meminimalisir biaya perlengkapan bayi di masa yang akan datang. Tapi, popok kain memerlukan air, deterjen dan listrik untuk proses pencuciannya. Jika orang tua tidak bijak menggunakan air, deterjen dan listrik maka biaya yang sudah bisa dihemat dari pembelian popok tadi justru dapat bertambah untuk biaya air, deterjen dan listrik yang berlebihan. Sedangkan dari segi tenaga dan waktu, popok sekali pakai tentu lebih hemat dibandingkan dengan popok kain karena tidak perlu dicuci. Terlebih lagi jika musim hujan tiba.

Sebagai salah satu solusi berhemat, orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain perlu bijak dalam menggunakan air, deterjen dan listrik saat proses pencucian popok. Sedangkan orang tua yang memutuskan untuk memakaikan bayinya popok sekali pakai dapat memanfaatkan promo atau diskon yang diadakan oleh produsen atau penjual popok sekali pakai agar bisa berhemat. 

Popok apa yang lebih ramah lingkungan?

Popok kain dan popok sekali pakai sama-sama mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan. Hanya saja dengan jalur yang berbeda.

Popok kain menghabiskan lebih banyak air, deterjen dan listrik untuk proses pencuciannya dan air hasil pencuciannya pun bisa menjadi limbah bagi lingkungan. Sedangkan popok sekali pakai membutuhkan lebih banyak bahan baku dalam produksinya dan menghasilkan lebih banyak sampah.

Walau begitu, orang tua yang peduli terhadap lingkungan tetap bisa go green kok... Jika orang tua memutuskan untuk memakaikan bayinya popok kain, pilihlah popok kain yang terbuat dari katun organik. Sedangkan jika orangtua memutuskan untuk memakaikan bayinya popok sekali pakai, pilihlah popok sekali pakai yang tidak mengandung chlorin sehingga akan mengurangi bahaya racun dioxin (chlorin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih).

lebih-baik-popok-kain-atau-popok-sekali-pakai

Jadi, pemakaian popok kain atau popok sekali pakai hanya soal preferensi (pilihan) yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan bayi, kondisi dan kenyamanan ibu dan anggaran belanja rumah tangga. Tidak ada yang perlu diperdebatkan, apalagi kalau kemudian mendiskreditkan pilihan ibu lain yang berbeda, karena kondisi setiap bayi, setiap ibu dan setiap rumah tangga tidak selalu sama. Bukankah yang penting bayinya pakai popok? Hehehe ;p

Kalau kamu mau bertanya atau berbagi pengalaman, kolom komentar saya terbuka ya ;)
45 comments on "Lebih Baik Popok Kain Atau Popok Sekali Pakai?"
  1. Anakku dulu pakai popok kain, mba. Kalau bepergian baru pakai popok sekali pakai. Popok kain beda Ama clodi kan, mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Popok kain itu ya bahasa Indonesianya clodi atau cloth diaper, Mbak ^^

      Delete
  2. aku pernah pakaikan GOOn ke aanakku, popoknya nyaman untuk anak, ibu jadi bahagia, tapi harganya muahaaal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah! Samaan dong, Mbak :) Menurut aku, worth the price ya mengingat fitur-fitur popok Goon yg lengkap, sesuai dengan kebutuhan dan kualitasnya tinggi. Selain mahal atau murah itu relatif, hehehe ^^

      Delete
  3. Anakku sampe sekarang pake pospak. Alhamdulillah ga pernah ruam. Betul, yang penting kebersihannya aja dijaga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anakku pun, Mbak. Alhamdulillah ngga pernah ruam juga walau ngga pakai krim anti ruam. Padahal anakku ada bakat alergi. Memang semua balik lagi ke menjaga kebersihan :)

      Delete
  4. saya pakai pospak aja kalu new born awal dulu pakai yg kain.

    ReplyDelete
  5. Anakku pakai popok sekali pakai mb, karena aku ibu pekerja jadi lebih efisien. Alhmdulillah nyaman2
    Bener juga ya apapun pilihannya harus jaga kebersihan dan kenyamanan si anak jg
    TFS mb dan salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak. Salam kenal juga. Iya, memang intinya adalah menjaga kebersihan. Jenis popok apa yg dipilih, kembali lagi ke kebutuhan dan kenyamanan ibu dan anaknya. Terima kasih ya Mbak sudah mampir dan baca :)

      Delete
  6. Kemarin-kemarin sempat kepikiran makai clodi tapi nggak kebeli juga. Akhirnya sampai sekarang pakai pospak dede bayinya

    ReplyDelete
  7. Aku juga make clodi siang, malem baru deh pospak. Tp klo musim hujan kepaksa pake pospak juga sih, lama keeingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak juga yg seperti itu, Mbak. Menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan :)

      Delete
  8. Semua punya kelebihan dan kekurangan ya, tinggal kitanya aja yang mengkondisikan. Info keren nih mbk, tambah ilmu bagi saya yang masih belum punya baby

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah tulisan saya bisa bermanfaat. Terima kasih ya, Mbak, sudah mampir dan baca :)

      Delete
  9. Dulu waktu kecil, anak saya pakai popok yang sekali pakai aja mbak,ibu pekerja seperti saya,mau nya yang simple aja,biar gak terlalu repot.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak, biar bisa mengerjakan hal yg lain juga ya :)

      Delete
  10. Wah, thanks infonya mba. Saya salah satu calon ibu baru yg masih bingung ntar pilih pake apa buat baby saya. Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga tulisan saya bisa membantu supaya Mbaknya ngga bingung lagi ya :)

      Delete
  11. Duh ga sanggup klo pake popok kain,apalagi newborn pipisnya sering,jadi uda paling bener popok sekali pakai lah. Tp harus yg oke juga yaa.. Biar ga rash

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Put. Menyesuaikan dengan kesanggupan masing-masing ya. Benar juga, kalau memilih untuk memakaikan popok sekali pakai, orang tua jangan sampai salah pilih popok. Harus pilih popok sekali pakai yg oke :)

      Delete
  12. Terima kasih banyak atas sharingnya mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama terima kasih sudah mampir dan baca, Mbak :)

      Delete
  13. Anakku dari babyborn terbiasa pake pospak.. Sing penting fungsinya sama ya mba XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mbak. Yg penting anaknya pakai popok, hehehe ^^

      Delete
  14. sip infonya. kebetulan banget aku calon ibu bentar lagi lahiran hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah! Semoga semua lancar ya dan semoga tulisan saya bermanfaat :)

      Delete
  15. saya pun netral thd perdebatan penggunaan popok.. siang pakai clodi, malam atau bepergian pakai pospak, disesuaikan pd kebutuhan :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mbak. Disesuaikan pada kebutuhan aja nyamannya gimana :)

      Delete
  16. makasih sharingnya, dulu jaman anakku masih bayi sih belum ada popok sekali pakai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaahh... Sudah lama banget dong ya, hihihi ^^

      Delete
  17. hai mba Din, awal2 baby lahir sempet pakein popok kain, tapi karena kadang capek banget mikirin cucian... jadinya beralih ke popok sekali pakai..tapi ketika anak sudah bisa berjalan sendiri dan komunikasi, aku alihkan lagi pakai popok kain khusus siang harinya, malamnya tetap popok sekali pakai..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Anin. Pemakaiannya disesuaikan dengan kenyamanan ya :)

      Delete
  18. terakhir sih ak upakai popok yg bisa icuci untuk siang, malamnya pakai diaper. itu 6 th lalu hehehe

    ReplyDelete
  19. Mba dinni. Waktu bintang dulu sempat pakai clody tapi ya ga nyampe sebulan coz emaknya capek sendiri karena bukan tipikal mak2 telaten. Alasan utama pakai pospak ya praktis. Apalagi sekarang banyak pilihan ya mba pospaknya. Gambarnya cakep ih

    ReplyDelete
  20. Wah lengkap pe pmbhsannya nggak galau lg soal popok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau tulisanku bisa membantu :)

      Delete
  21. Aku pakai keduanya sesuai kebutuhan

    ReplyDelete
  22. Keponakan yg kuasuh ini pake popok sekali pakai terus. Untungnya ga pernah ruam karena dipakein baby oil.

    Boleh coba Goon nih

    ReplyDelete
  23. makasi mba ulasannya, saya pakai dua2nya. popok clody dan diapers. dan memang banyak pertimbangannya

    ReplyDelete

Auto Post Signature

Auto Post Signature