Kehamilan Trimester Pertama

March 03, 2016

Kehamilan trimester pertama saya bisa dibilang tidak mudah karena sepanjang trimester pertama itu saya mengalami keluar flek (perdarahan ringan). Menurut dokter, keluar flek ini terjadi sebagai akibat dari kontraksi rahim. Kontraksi rahim bisa terjadi salah satunya karena bertambahnya ukuran rahim.

Keluar flek yang saya alami ini terjadi berkali-kali dan berlangsung berhari-hari. Menurut dokter, hal ini berisiko menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, dokter mengharuskan saya untuk bed rest. Saya pun harus mengkonsumsi berbagai macam obat untuk menguatkan kandungan saya. Tidak hanya obat minum tapi juga obat yang harus dimasukkan ke dalam vagina dan disuntikkan di bokong.

Awalnya, aktivitas-aktivitas ringan masih saya lakukan sendiri, seperti, kalau mau mandi, saya ambil baju dan handuk sendiri atau, kalau mau makan, saya ambil makan dan minum sendiri ke dapur tapi, ternyata, hal ini membuat flek semakin sering terjadi, bahkan pernah sampai seperti menstruasi yang membuat dokter harus mengirim perawat ke rumah saya untuk menyuntikkan obat tambahan di bokong saya selama 3 hari berturut-turut. Akhirnya, dokter mengharuskan saya untuk total bed rest.

Baca juga : Alhamdulillah Saya Hamil

Selama berminggu-minggu 'dunia' saya hanya sekitaran tempat tidur dan kamar mandi, walau, sebenarnya, bangun dari tempat tidur untuk ke kamar mandi juga tidak dianjurkan oleh dokter. Tapi, saya nawar *hehehe* karena saya merasa risih kalau tidak 'bersih-bersih' di kamar mandi.

Selama berminggu-minggu saya harus sangat berhati-hati dalam bergerak, bahkan untuk ganti posisi badan saja harus saya lakukan dengan sangat pelan, supaya tidak terjadi kontraksi.

Selama berminggu-minggu saya mengisi waktu bed rest dengan menonton televisi, membaca buku atau sesekali melihat media sosial. Tadinya saya pikir saya bisa mengisi waktu dengan blogging tapi tubuh saya tidak bisa 'diajak' duduk lama, bahkan sampai sekarang pun.

Selama berminggu-minggu saya tidak keluar rumah. Saya keluar rumah hanya untuk kontrol ke dokter. Itu pun ada jadwal kontrol yang akhirnya mundur. Alhamdulillah dokter saya selalu bisa dihubungi melalui Whatsapp. Klinik tempat saya kontrol pun sewaktu-waktu bisa kirim perawat ke rumah. Saya tidak bisa memenuhi beberapa janji temu dan undangan acara. Bahkan, saya mundur dari aktivitas magang saya di FKUI/RSCM yang sudah setengah jalan. Iya, saat rezeki hamil itu datang, saya sedang dalam "perjalanan" mewujudkan cita-cita saya untuk sekolah lagi.

Hal ini tentu saja sangat sulit bagi saya yang terbiasa beraktivitas dan melakukan berbagai hal sendiri. Tapi, sesulit apapun rasanya, yang saya pikirkan hanya janin dalam kandungan saya.

Selain keluar flek, saya juga mengalami hal-hal berikut di kehamilan trimester pertama :

Migraine

Sebenarnya migraine ini sudah ada jauh sebelum saya hamil. Tapi, saat saya hamil, migraine ini jadi sering kambuh. Dokter menjelaskan ini pengaruh dari perubahan hormon di awal kehamilan dan karena saya stres memikirkan kandungan saya akibat keluar flek yang saya ceritakan di atas. Untuk mengatasinya, dokter menganjurkan saya untuk minum obat paracetamol dan mengendalikan stres.

Selain dengan obat, untuk meredakan dan mencegah kambuhnya migraine, saya lebih sering beristirahat di ruangan minim cahaya. Saya berangkat tidur malam lebih cepat dari sebelumnya. Saya juga memperbanyak konsumsi air putih. Sesekali saya minta tolong mama untuk memijat ringan pundak dan punggung atas saya.

Paling penting adalah saya berusaha untuk 'ngga mikir'. Untuk hal ini saya harus berterima kasih kepada keluarga dan suami saya yang sangat suportif dan rajin 'mendoktrin' saya dengan hal-hal positif. Mama bilang, semua hal yang terjadi di kehamilan saya ini adalah ujian dari Allah karena Allah mau menitipkan anakNya. Maha karyaNya. Suami saya bilang, semua hal yang terjadi di kehamilan saya ini, insya Allah, bisa menjadi penggugur dosa-dosa saya. 

Jerawat

Pada dasarnya, jenis kulit wajah saya berminyak jadi memang mudah berjerawat. Tapi, belum pernah wajah saya 'rusuh' seperti di kehamilan trimester pertama ini. Segala macam jerawat muncul di wajah saya. Mulai dari jerawat kecil-kecil bruntusan sampai jerawat bisul. Anehnya, jenis kulit wajah saya berminyak tapi saya merasa kulit saya kering, kasar dan seperti kehilangan kekenyalannya.

Bisa jadi ini karena hormonal kehamilan ditambah efek samping dari berbagai obat penguat kandungan yang saya konsumsi atau bisa jadi karena saya harus total bed rest sehingga saya lama absen merawat wajah atau bisa jadi karena keduanya.

Walau saya tidak bisa melakukan perawatan wajah lengkap seperti yang biasa saya lakukan, saya tidak absen membersihkan wajah dengan micellar water, cleanser, dan face wash saat saya mandi. Saya juga tetap rajin menyemprotkan isotonic water dan mengoleskan tea tree oil pada kulit wajah yang berjerawat.  

Susah buang air besar

Bukan frekuensi buang air besarnya yang menjadi berkurang atau jarang tapi susah buang air besar yang saya maksud adalah susah mengeluarkan fesesnya. Ini merupakan efek samping dari obat-obat penguat kandungan yang saya konsumsi. Yang lebih tidak mengenakkan adalah karena dokter berpesan agar saya tidak mengejan setiap saya buang air besar karena dikhawatirkan tekanan yang ditimbulkan dapat merangsang kontraksi rahim.

Untuk mengatasi hal ini, saya gila-gilaan memperbanyak konsumsi air putih, yoghurt, sayur dan buah.

Mual dan muntah

Mual dan muntah adalah gejala normal yang paling sering dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama kehamilan. Namun, mual dan muntah bisa menjadi tidak normal dan membahayakan jika ibu hamil mengalami muntah lebih dari 3x/hari dan atau tidak bisa makan.

Alhamdulillah saya tidak sering mengalami mual dan muntah. Dalam seminggu bisa dihitung jari sebelah tangan sehingga sama sekali tidak mengganggu nafsu makan saya. Malah, kalau sudah selesai muntah, saya menjadi semakin lahap makannya ^^ Walau begitu, dokter tetap membekali saya dengan obat anti mual dan muntah.

Keputihan

Peningkatan hormon estrogen dan aliran darah ke area vagina dapat menyebabkan terjadinya keputihan pada ibu hamil. Keputihan ini ada yang normal dan ada juga yang tidak normal. Keputihan yang normal apabila lendir yang keluar tidak berbau, tidak berbusa, berwarna jernih atau putih seperti susu, tidak menimbulkan rasa gatal dan atau rasa panas/terbakar di area vagina. Kalau lendir yang keluar berbau amis/busuk, berbusa, berwarna kuning, hijau atau abu-abu, menimbulkan rasa gatal dan atau rasa panas/terbakar di area vagina maka keputihan ini disebabkan oleh infeksi.

Alhamdulillah, menurut pemeriksaan dokter, keputihan yang saya alami termasuk keputihan yang normal. Dokter hanya menganjurkan saya untuk menjaga area vagina agar tetap bersih dan kering serta memakai dalaman yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat. Untuk kenyamanan, selama mengalami keputihan, saya menggunakan pantyliners.

Pengentalan darah

Saat memasuki bulan kedua kehamilan, saya merasa tubuh saya melemah. Mau apa-apa jadi tidak kuat. Saya juga semakin tidak kuat duduk apalagi berdiri. Rasanya seperti orang mau pingsan (pandangan gelap dan tubuh serasa melayang).

Saya pikir mungkin karena saya terlalu lama bed rest. Ketika hal ini saya keluhkan ke dokter, ditambah dengan adanya keluhan migraine yang sering kambuh tadi, dokter menganjurkan saya untuk melakukan pemeriksaan darah. Setelah mendapatkan hasilnya, diketahui kalau saya mengalami pengentalan darah. Saya sempat kaget karena seumur hidup saya sebelum hamil saya tidak pernah mengalami pengentalan darah. Dokter menjelaskan kalau pengentalan darah yang saya alami dipicu oleh kehamilan. Untuk mengatasi hal ini, dokter meresepkan obat pengencer darah.

Pengentalan darah yang terjadi pada ibu hamil harus segera diatasi karena dapat berakibat tidak baik pada janin yang sedang dikandung. Janin tidak akan mendapat cukup nutrisi dan oksigen untuk dapat berkembang seperti seharusnya.     

Sensitif terhadap dering handphone

Terkadang ibu hamil mengalami hal-hal random seperti jadi tidak suka dandan atau justru jadi suka dandan, jadi tidak suka wangi parfum, dan lain sebagainya. Nah, yang terjadi pada saya adalah saya jadi sensitif terhadap dering handphone. Saya merasa, dering apapun yang keluar dari handphone itu annoying. Jadi, selama hamil, handphone saya selalu berada dalam silent mode. Benar-benar silent, bukan vibrate. Jadi, maaf ya kalau ada telepon yang tidak diangkat, chat atau mention di media sosial yang lama dibalas ;p

Baca juga : Kehamilan Trimester Kedua

Ada yang sudah pernah atau justru sedang menikmati kehamilan trimester pertama? Share di komen dong hal-hal yang kalian alami. Ada yang mengalami hal yang sama dengan saya?
14 comments on "Kehamilan Trimester Pertama"
  1. Whaaah bagus nih buat persiapan. Makasih infonya Din

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ciyeee yg persiapaaann, hehehe ;p Sama-sama Nay ;)

      Delete
  2. sudah lewat 6 tahun lalu heheh eagak lupa. Sehat-sehat selalu yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, aamiin ya rabbal alamiin. Terima kasih mbak ;)

      Delete
  3. Selamat menikmati Dini.. insya Allah bakalan kangen hamil nantinya. Hahaha... sehat2 yaa kamu n bayi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa bu Ayuuu ^^ Aamiin ya rabbal alamiin. Terima kasih bu Ayu doanya ;)

      Delete
  4. Sehat terus yaaa Dini & calon baby 😘 dulu pas hamil aku eneg berkreativitas hahahahaha.. Aneh2 ya efek kehamilan 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya rabbal alamiin. Makasii Tiaaa *kecup*

      Delete
  5. Saya waktu hamil anti sm coklat. Padahal sebelumnya maniak coklat. 😁
    sehat selalu ya, Mbak... 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya rabbal alamiin. Terima kasih mbak doanya :)

      Delete
  6. pingin hamiil lagi. aku dulu pas hamil pertama keguguran din, hamil kedua ada flek tapi alhamdulillah cuma sebentar

    ReplyDelete
  7. Ya ampun neng perjuanganmu, baru baca post yang ini. Sehat2 yaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, Aamiin yaa rabbal alamiin, makasii mbak Lisna :*

      Delete

Auto Post Signature

Auto Post Signature